Minggu, 10 Mei 2015

Minggu, 23 November 2014

Penyakit pada Pembibitan Gaharu




Tanaman gaharu dapat diperbanyak dengan dua cara, generatif dan vegetatif.

Perbanyakan dengan generatif ada dua cara, perbanyakan dengan menyemai biji dan perbanyakan dengan cabutan anak gaharu yang tumbuh di bawah induknya.

Perbanyakan dengan biji ada dua cara, biji dikecambahkan dulu dan biji langsung disemai di bedengan semai.

Cara dikecambahkan dulu : balut biji dengan kain tipis dua lapis, rendam selama 1 jam, angkat lalu letakkan di dalam irik/wadah berlubang-lubang. Taruh di tempat teduh. Semprot dengan air jika kain kelihatan mulai mengering. Jaga kelembaban, jangan terlalu basah atau kering. Dengan cara ini, biasanya biji sudah mulai berkecambah pada hari ke5.

Jika biji sebagian besar sudah jadi kecambah, maka taburkanlah secara hati-hati ke bedengan beratap yang sudah disiapkan, lalu tutupi dengan taburan pasir setebal 2 cm. Siram secukupnya. Di atasnya tutupi dengan jerami atau daun ilalang. Bila perlu, semprotkan fungisida di atas pasir tadi, sebelum ditutupi jerami. Di atas jerami bisa juga disemprotkan insektisida untuk mencegah serangan semut dan penggerek biji.

Angkat jerami jika bibit sudah nampak tumbuh menembus pasir. Pindahkan ke polibag saat sudah berdaun 4 helai.

Perbanyakan dengan cabutan ini ada dua cara, tanpa tanah dan dengan sedikit tanah. Anak gaharu yang telah berdaun minimal 4 helai dicongkel dengan cara mengikutkan sedikit tanah di sekelilingnya. Cara ini disebut dengan puteran.

Cara puteran ini ada dua cara, cara pertama, anak gaharu dicongkel berikut sedikit tanah di sekelilingnya, lalu langsung dimasukkan ke dalam polibag yang telah berisi setengah tanah isi, kemudian ditambahi tanah lagi secukupnya. Cara kedua, bibit hasil puteran dibungkus plastic lalu diikat dengan karet gelang dan dibawa ke tempat dimana ia akan dimasukkan ke dalam polibag. Usahakan agar tanah puteran tidak pecah sepanjang perjalanan.

Ada pun penanganan cabutan anak gaharu cara tanpa tanah, ada dua cara. Cara dengan memakai ZPT dan tanpa ZPT (zat pengatur tumbuh/perangsang akar).

ZPT yang paling sering dipakai ada dua, Rooton F dan Atonik. 

Cara menggunakan ZPT ada dua, cara rendam dan cara semprot. Cara rendam biasanya diaplikasikan jika ZPT yang dipakai adalah Atonik, sedang cara semprot bila menggunakan Rotton F.

Cara rendam : larutkan 2 cc ZPT Atonik ke dalam 1 liter air, lalu rendamkan akar anak gaharu selama 1-2 jam. Selanjutnya tanamlah cabutan anak gaharu tadi ke dalam polibag dengan media tanam campuran tanah humus, pasir  dan pupuk kandang matang dengan perbandingan 1:1:1.

Cara semprot : larutkan 2 gram Rooton F ke dalam 200 cc air, lalu semprotkan ke seluruh akar anakan gaharu. Biarkan 2 jam. Lalu tanam.

(menurut pengalaman kami, penggunaan ZPT berpengaruh tidak nyata terhadap persentase pertumbuhan bibit).

Cara penanganan cabutan anak gaharu tanpa ZPT ada dua cara.

Cara pertama, congkel anak gaharu, ikat per 20 batang, masukkan ke dalam plastic gula ukuran 2 kg, lalu semprotkan air sampai basah seluruh bagiannya. Begitu seterusnya sampai plastic penuh, lalu ikat ujung plastic agar kedap udara, dan bawa ke tempat penanaman/penyemaian dalam polibag.

Cara kedua congkel anak gaharu, lalu masukan ke dalam Tupperware yang sudah diisi air hingga seluruh akar tenggelam. Susun anak gaharu dalam posisi berdiri. Jika sudah cukup, tutup wadah lalu bawa ke tempat penyemaian.

Cara tanpa tanah ini hanya bisa dilakukan pada musim penghujan dan waktunya adalah sore hari.

Cara menempatkan polibag gaharu cabutan ada dua cara, dengan sungkup dan tanpa sungkup.

Jika dengan sungkup, maka hal ini sama dengan menggunakan rumah kaca/rumah plastic atau istilah kerennya green house. Dengan cara ini, persemaian cukup disiram 2 hari sekali pada sore hari.

Ada pun cara tanpa sungkup, maka persemaian harus dibuatkan para-para/peneduh. Tiang peneduh bisa dari kayu atau bambu. Tingginya sedikit lebih tinggi dari pada tinggi tubuh manusia yang merawat persemaian itu. Buat para-para menghadap ke timur. Aturlah agar cahaya matahari hanya masuk sampai dengan jam 9 pagi. Atap sebaiknya terbuat dari pelepah daun kelapa atau kelapa sawit. Susun pelepah hingga cahaya masuk dari atas 0%. Nanti setelah daun perlahan mengering, pencahayaan akan bertambah dengan sendirinya.
Dengan cara tanpa green house ini, penyiraman dilakukan 3 kali sehari, jam 10 pagi, jam 1 siang dan jam 4 sore. Penyiraman itu adalah penyiraman sekedar untuk membasahi daun saja. Ada pun penyiraman yang banyak, tetap 2 hari sekali.

Satu hal yang perlu dicatat, siram bilas bibit setiap habis hujan, apalagi hujannya cuma sedikit atau sebentar.  

Penyakit bibit gaharu pada dasarnya cuma satu. Penyakit bercak daun yang disebabkan oleh beberapa jenis jamur. Umumnya jamur golongan fusarium dan aspergillus. Pemicunya adalah kelembaban udara, tanah atau pun bibit itu sendiri.

Karena itulah, bibit gaharu harus dilindungi dari jamur dengan baik. Aplikasi fungisida natural atau kimia sangat dibutuhkan, terutama bila pembibitan tanpa green house. 

Penyakit hawar daun atau bercak daun ini bisa sangat berbahaya, kadang sampai 90% bibit mati karena penyakit ini.

Karena itu, kami menggunakan 3 jenis fungisida untuk mengendalikan hawar daun. Masing-masing dengan bahan aktif berbeda. Merk Dithane45, Bayleton dan Benlate. Aplikasi seling dengan interval 5 hari.

Selain menyerang bibit gaharu, penyakit hawar daun juga rentan menyerang bibit asam gelugur, aren, manggis, bibit sawit dll.

Pemisahan bibit yang terserang dengan bibit sehat sangat dianjurkan. Bibit yang mati sebaiknya dimusnahkan dengan cara dibakar. 

foto : bibit gaharu TGM.


Rabu, 13 Agustus 2014

Kaya Raya Dengan Bertanam Gaharu



                                                   Pohon Gaharu Umur 11 Tahun
                                                    
                                                   Bibit Gaharu Umur 3 Bulan

Cara Mudah Mencetak Petani Miliarder

Dalam artikel yang lalu, kita sudah membahas “Apa Sebab Petani Kita Susah Bangkit?”.
Salah satu penyebab utamanya adalah kesalahan petani dalam memilih jenis tanaman yang mereka tanam. Umumnya petani kita tetap setia berkutat pada species yang sudah mereka budidayakan secara turun-temurun, meskipun sering harus menghadapi kenyataan yang pahit.

Sering terjadi, tanaman yang ditanam petani hanya memberikan sedikit hasil, sehingga untuk ‘makan’ saja pun tidak cukup. Penyebab sedikitnya hasil yang diterima oleh petani biasanya adalah karena harga jual komoditi yang terlalu rendah. Bahkan kadang tidak laku. Contohnya adalah petani sayuran di Berastagi, Sumatera Utara. Terkadang mereka terpaksa membuang sayuran yang diperoleh saat panen raya, karena harga yang terlalu murah dan terbatasnya kemampuan agen untuk menyalurkan sayuran yang melimpah itu. Ditambah lagi, daya simpan sayuran itu hanya beberapa hari saja.

Karena itu, sudah saatnya petani kita untuk berubah. Mengganti jenis tanaman yang ditanamnya menjadi tanaman yang lebih potensial.

Sebenarnya, ada banyak tanaman yang bisa menjadi andalan baru bagi petani. Hanya saja, beberapa jenis yang kami rekomendasikan di bawah ini mungkin akan sulit diterapkan, bila petani hanya memiliki tanah yang sempit, serta  tidak memiliki sumber penghasilan lain.

Sebagai contoh, kita ambil tanaman gaharu, @Aquilaria Malaccensis.

Bila ditanam sebagai tanaman tunggal, jarak tanam gaharu bisa hanya 2 x 2 meter. Artinya, satu hektar lahan mampu menampung sampai 2.500 pohon.

Gaharu dapat ditanam serapat itu, karena tujuan pembudidayaannya adalah untuk mendapatkan gubal gaharu, bukan tonase kayu atau jumlah buahnya. Satu pohon hanya ditargetkan untuk menghasilkan 1 kg gubal atau karas gaharu, yang dipasaran local bernilai sekitar 20.000.000.- 

Berapa uang yang akan didapat oleh petani jika menanam satu hektar gaharu selama satu musim tanam (8 tahun) ? Jawabannya = 2.500 X 20.000.000 = Rp.50.000.000.000 (lima puluh miliar Rupiah).

Jika tingkat kegagalan 25%, maka hasil brutto = Rp.37.500.000.000.

Berapa modalnya?

Mari kita hitung.
1.Bibit 2650 batang X Rp.7.000                             : Rp.  18.550.000.
2.Sewa tanah 8 tahun X Rp.6.000.000.                  : Rp.  48.000.000.
3.Upah tanam, 2650 X Rp.2.000.                           : Rp.    5.300.000.
4.Pupuk Ponska subsidi 16 sak X Rp.130.000.      : Rp.    2.080.000.
5.Herbisida kontak 20 liter X Rp.60.000.               : Rp.    1.200.000.
6.Pupuk kandang 2.500 goni X Rp.6.000.              : Rp.  15.000.000.
7.Inokulan 500 liter X Rp.500.000.                        : Rp.250.000.000. 
8.Upah menginokulasi 2.500 X Rp.50.000,             : Rp.125.000.000.
                                                                              -------------------- +
   Jumlah                                                                 : Rp 494.000.000.
   Dibulatkan                                                           : Rp.500.000.000.

Keuntungan brutto                                                  : Rp.37.500.000.000.
Modal                                                                    : Rp.     500.000.000.
                                                                              ------------------------ -
Keuntungan netto                                                    : Rp.37.000.000.000.
Keuntungan pertahun                                              : Rp.  4.625.000.000.
Keuntungan perbulan                                              : Rp.     385.000.000.


Nah, jika petani tidak punya modal sebanyak lima ratus juta rupiah, dan butuh uang dalam waktu yang lebih singkat, maka bisa mengambil jalan berikut.

Tegakan pohon gaharu yang sudah berumur 4 tahun dijual, dan pembeli diberi hak pakai tanah lahan tanaman itu selama 3 tahun. Harga minimal saat ini adalah Rp.500.000/pohon. Maka petani akan mendapatkan uang sebanyak 2.500 X Rp.500.000. = Rp.1.250.000.000.

Modalnya :
1.Bibit                                                                    : Rp.18.550.000.
2.Sewa tanah 7 tahun                                              : Rp.42.000.000.
3.Upah tanam, 2650 X Rp.2.000.                           : Rp.  5.300.000.
4.Pupuk Ponska subsidi 8 sak X Rp.130.000.        : Rp.  1.040.000.
5.Herbisida kontak 10 liter X Rp.60.000.               : Rp.     600.000.
6.Pupuk kandang 1.250 goni X Rp.6.000.              : Rp.  7.500.000.
                                                                              -------------------- +
Jumlah                                                                    : Rp.74.990.000.
Dibulatkan                                                              : Rp.75.000.000.

Keuntungan brutto                                                  : Rp.1.250.000.000.
Modal                                                                    : Rp.     75.000.000.
                                                                              ----------------------- -
Keuntungan netto                                                    : Rp.1.175.000.000.
Keuntungan pertahun                                              : Rp.   293.000.000.
Keuntungan perbulan                                              : Rp.     24.479.000.

Resiko kegagalan pada sistim ini nyaris tidak ada, karena biasanya kegagalan membudidayakan gaharu ini, ada pada pos inokulasi.

Sekian dulu pembahasan kita tentang gaharu dan potensi hasilnya.
Jika Anda tertarik, silahkan pelajari terlebih dahulu secara lebih mendalam tentang budidaya gaharu ini, sebelum memutuskan menanamnya.

Jika ingin berkonsultasi, silahkan hub. nomor hp penulis yang ada di profil.

Mari berbagi ilmu, kita sejahtera bersama.

Minggu, 13 Juli 2014

Gaharu, Inokulasi dan Produknya

Sumber tulisan : http://gaharu84.blogspot.com
Abdul Kadir Jailani

Berikut beberapa jenis Inokulan gaharu yang sudah teruji kualitas dan kuantitasnya dengan harga yang terjangkau dan berkualitas diantaranya :
1. Inducer
    Inducer Merupakan Istilah yang dilekatkan kebanyakan Penginokulasi gaharu untuk inokulan berbahan Kimia berbahaya, dan adapula Inducer yang memadukan bahan kimia sejenis asam lemah dan nutrisi di gabung menjadi satu. Berbentuk cairan ataupun dikemas dalam bentuk stick bambu. Karakter obat ini adalah Radiasi atau sebaran obat yang kuat dan panjang sehingga rentan menyebabkan kematian jika tidak sesuai petujuk. yakni salah satunya terlalu rapat. Kelebihannya tingkat keberhasilanya tinggi dan gubal yang di hasilkan lebih besar dan panjang namun sebaliknya biasanya keroposnya juga besar, sehingga resin gaharu atau gubal gaharu yang dihasilkanpun tipis. tersedia buatan dalam dan luar negeri.
2. Jamur
     Fusarium asal Litbanghut Bogor dan 
 Fusarium asal jambi. Inokulan fusarium dikenal dengan karakter obat yang menghasilkan gubal dengan aroma yang mendekati aroma gubal alami. Kanyak kasus recover atau pohon kembali sembuh dengan mengunakan fusariumyakni setelah beberapa bulan. Untuk itu fusarium yang kami jual dilengkapi cairan khusus yang mencegak terjadinya recover, Insya Allah.

Hasil Inokulasi Fusarium Litbanghut Bogor
3. Bio Inducer
    Merupakan hasil dari permentasi sari buah-buahan dan bahan-bahan tertentu sehingga menghasilan Inokulan yang berkualitas memiliki keunggulan radiasi obat yang kuat, panjang dan lebar serta tidak mudah terjadinya recover serta memiliki aroma yang bagus karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Selain tingkat keberhasilan yang tinggi dan aroma yang bagus Bio Inducer juga memiliki kelebihan tidak perlu ditutup, tidak perlu seterilisasi peralatan seperti dengan alkohol, lebih hemat 1 liternya cukup untuk 15-20 pohon gaharu dengan diameter 15 cm tinggi 6 m.



 
20 bulan (Inokualan Pak Maruli)

 Berikut Beberapa Kiat Agar Hasil Inokulasi Laku di Jual dengan Harga Tinggi

     Inokulasi gaharu tidak hanya bertujuan bagaimana menghasilakan gubal semata tetapi ada banyak hal yang harus diperhatikan. Gubal yang kita produksi haruslah sesuai dengan selera dan standard permintaan pasar. 
     Menurut Syamsul huda salah seorang Petani yang sukses dalam inokulasi gaharu mengatakan hasil suntikannya belum pernah ditolak buyer-buyer arab. Soal harga beliau mengatakan dari hasil inokulasi kurang dari 1,5 tahun hasil inokulasinya dihargai rate antara 2-3,5 jt perkilonya.  Semakin lama usia panen maka harganya akan semakin tinggi pula sesuai dengan kualitasnya. Seperti yang di lakukan abdul murad petani gaharu sukses asal mataram hasil inokulasi beliau bahkan ada yang dihargai sampai 7 juta perkilo dengan masa inokulasi sekitar 3 tahun. Hal senada juga dikatakan oleh Maruli, Gubal Gaharu hasil inokulasinya dihargai tinggi oleh buyer Arab maupun China. Oleh sebab itu ketika kita mau menginokulasi kita harus memperhatikan beberapa hal  diantaranya :

1. Jenis dan Karakter Inokulan
      Seiring perkembangan teknologi Inokulasi maka semakin berkembang pula jenis Inokulan yang ditawarkan. Yang perlu di ingat dan dipelajari bahwa masing-masing inokulan memiliki karakter masing-masing seperti yang telah kami jelaskan diatas. 
Dengan memahami jenis dan karakter inokulan maka kemungkinan kita berhasil lebih besar.
2. Teknik Inokulasi
       Inokulan yang bagus harus ditunjang dengan teknik inokulasi yang tepat sesuai dengan jenis dan karakter Inokulan serta tujuan dari pemasaran hasil inokulasi itu sendiri.  Sehingga produksi gubal gaharu kita  sesuai dengan standar dan permintaan pasar.  Perlu di ingat setiap inokulan memiliki teknik masing-masing yang kadang tidak bisa kita terapkan kepada jenis inokulan lainnya. Pengaturan jarak, ukuran, kedalaman, arah dan kemiringan mata bor harus benar-benar diperhatikan.

3. Musim dan Lingkungan
       Musim memainkan peranan penting karena erat kaitannya dengan kelembaban, sesuaikan jenis Inokulan dengan musim yang dianjurkan oleh produsen inokulan. Demikian juga lingkungan disekitar gaharu ada jenis inokulan sangat baik bila digunakan dilingkungan pohon gaharu yang rimbun dan lembab dan sebaliknya ada inokulan sangat baik bila digunakan bila pohon gaharu banyak mendapakan sinar matahari dan lingkunagan yang kering. Secara umum gaharu yang tumbuh di lingkunagan yang sejuk ( memiliki naungan, atau didalam kebun yang rimbun) lebih mudah terbentuk gubal gaharunya, terutama yang mengunakan inokulan berbasis jamur dan Nutrisi.

4. Jenis Gaharu
       Setiap jenis gaharu dan daerah memiliki karakter pembentukan gubal masing-masing. Ada jenis gaharu yang mudah di inokulasi dan sebaliknya adapula yang sulit untuk terbentuknya gubal gaharu.

5. Ukuran dan Bentuk
     Sementara ini bentuk hasil inokulasi yang mudah dipasarkan adalah bentuk chips tipis dan kecil dibandingkan dengan gubal gaharu berbentuk log. Sasaran pasar ialah buyer-buyer dari timur tengah.

6. Aroma
    Aroma hasil inokulasi sangat dipengaruhi oleh bahan inokulan yang kita gunakan. Semakin bagus aromanya yakni mendekati aroma alami maka akan semakin tinggi harganya.

7. warna
      Warna gubal juga sangat mempengaruhi harga jual gubal gaharu karena dari warna mengambarkan kualitas dari gubal tersebut yakni semakin hitam dan padat maka semakin bagus pula harga gubal tersebut.

8. Teknik carping.
       Cara kita membersihkan memisahkan daging kayu dengan gubal gaharu juga memainkan peranan penting sedapat mungkin hasil carvingan kita bersih dan rapi. Lubang inokulasi yang kecil jauh lebih mudah dipsarkan ketimbang yang memiliki lubang besar.

9. Usia Inokulasi
        Untuk mendapatkan hasil inokulasi yang berkualitas dan sesuai standar pasar baik pasar China maupun Arab maka kita perlu menyesuaikannya dengan lama usia inokulasi karena lamanya masa inokulasi sangat erat kaitannya dengan kualitas Grade Gubal Gahru yang dihasilkan.

10. dll


PROSES TERBENTUKNYA GUBAL GAHARU

     Setelah beberapa kali mengalami kegagalan dalam menginokulasi pohon gaharu, mulai dari recover, pohon mati, dan hasil yang tidak maksimal membuat saya terus belajar, ternyata Inokulasi pohon Gaharu sebenarnya tidak sesederhana seperti sebagian orang pikirkan yakni hanya dengan melakukan pengeboran dan memasukan inokulan saja. Kegagalan inokulasi gaharu tidak semata-mata karena kesalahan inokulannya yang kurang berkualitas ataupun kesalahan teknik inokulasi yang tidak sesuai, tapi  ada banyak faktor yang mempengaruhi dan harus kita pelajari dan kita pahami terlebih dahulu sebelum melakukan inokulasi. Sseperti bagaimana proses terbentuknya gubal gaharu,jenis inokulan gaharu dan karakternya, Jenis Gaharu dan karakter pembentukan gubalnya, kondisi pohon, lingkungan tempat dimana pohon itu tumbuh, musim, pasar gubal gaharu yang ingin kita tuju dan barulah kita beranjak kepada metode inokulasi  yang akan kita gunakan

Dengan niat yang tulus untuk berbagi semoga apa yang saya sampaikan nantinya bermanfaat bagi kita semua amiin.


     Hal yang pertama yang harus kita pahami sebelum melakukan inokulasi adalah bagaimana proses terbentuknya Gubal Gaharu.  Secara umum ada tiga hipotesa tentang bagaimana proses terbentuknya Gubal Gaharu yaitu:
  1. Pertama adalah hipotesa Patologi, Sebagian para ahli menduga bahwa Gubal Gaharu atau resin gaharu terbentuk sebagai respon pohon gaharu terhadap infeksi cendawan yang mengakibatkan keluarnya resin. Dalam hal ini Jamur memiliki peran yang sangat penting dalamproses pembentukan resin.  Resin yang terbentuk tidak dikeluarkan dari pohon, melainkan disimpan dalam jaringan kayu sehingga jaringan kayu yang putih dan bertekstur halus bagian pohon tersebut berubah menjadi berat, keras dan beraroma harum. Pohon Gaharu yang sehat tidak pernah memproduksi resin dalam istilah kimia disebut kelompok sesquiterpenoid sebagai metabolit sekunder yang beraroma harum dari pohon tersebut. Banyaknya resin tergantung dari Jenis jamur, tingkat infeksi jamur pada pohon gaharu, dan lamanya masa infeksi. 
  2. Kedua Hipotesa Pelukaan dan Patologi, berpendapat bahwa gubal gaharu terbentuk darihasil mekanisme pertahanan tanaman terhadap luka, patahan atau searangan serangga  yang kemudian di jangkiti oleh jamur.  Dalam hal ini Pelukaan memegang peranan utama dalam pembentukan gubal gaharu diikuti oleh infeksi cendawan yang cenderung sebagai faktor pendukung saja. Seperti Proses terbentuknya gubal gaharu yang selama ini dikenal masyarakat Indonesia adalah dengan memberikan pelukaan dengan berbagai cara seperti, memasak dengan pasak dari bambu, menakuk, mengapak dan membiarkanya terbuka sehingga memberikan peluang mikroorganisme yang ada di alam untuk menginfeksi pohon tersebut secara alami. Ada juga dengan cara memberikan pelukaan dan kemudian memasukkan benda tertentu seperti terasi, gula merah, dan madu. 
  3. Ketiga Hipotesa non patologi menyimpulkan bahwa pembentukan gubal gaharu adalah sebagai respons pertahanan tanaman terhadap pelukaan. hipotesa ini muncul karena adanya anggapan bahwa pembentukan gubal gaharu berasosiasi dengan adanya perubahan sitologi pada sel parenkim hidup pada kayu setelah dilukai. Perubahan fisiologi akibat pelukaan dianggap cukup untuk menginduksi pembentukan gubal gaharu pada Pohon gaharu sehat. Perubahan yang dimaksud adalah pengurangan jumlah pati pada sel parenkim diikuti dengan proses akumulasi subtansi tertentu pada vacuola dan perubahan matric sitoplasma yang dianggap sangat berhubungan dengan pembentukan gubal gaharu. 
      Menurut penelitian yang selama ini dilakukan oleh para ahli berpendapat bahwa komponen penyusun gubal gaharu termasuk dalam golongan sesquiterponoid. Yakni metabolik skunder golongan sesquiterponoid pada pohon gaharu di bentuk oleh jalur asam asetat mevolonat. Tanaman gaharu dapat mensintesis dan mengakumulasi metabolit sekunder sebagai respon terhadap infeksi oleh agens tertentu, rangsangan fisiologi maupun keadaan stress. Hal ini dilakukan pohon gaharu sebagai upaya mempertahankan diri dari berbagai serangan tersebut.
       Tahapan selanjutnya adalah mengenal karakter Inokulan untuk lebih jelasnya silahkan buka Jual Inokulan gaharu mengenali karakter inokulan merupakan bagian penting sebelum kita melakukan inokulasi.
       

Cara Cepat Panen Gubal Gaharu dan Berkali-Kali


    Ada banyak cara menginokulasi gaharu agar dapat dipanen dalam waktu singkat yakni dalam tenggang waktu antara 3-6 bulan saja. Namun cara yang paling sederhana adalah dengan mengupas kulit batang Gaharu lalu buat luka dengan pola petak petak mengunakan gergaji, pahat, kapak ataupun parang dengan jarak -+ 20 x 10 cm dengan kedalaman 2 cm saja kemudian di olesi dengan inokulan. Ada banyak jenis inokulan yang dapat digunakan hindari mengunakan oli dan bahan kimia berbahaya karena akan berpengaruh terhadap aroma dan kualitas. Bisa pula dengan memberikan luka yakni dengan cara di takuk. Kupaslah dan takuklah batang gaharu hanya sampai di dahan pertama saja guna menjaga pohon agar tetap hidup. Pohon yang cocok dibuat seperti ini pohon yang memiliki diameter 30 cm up dan sudah berumur tua. Dengan metode ini gaharu dapat dipanen berkali-kali. Namun untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal silahkan buka Kiat Meningkatkan Harga Gubal Gaharu
Hasil Inokulasi  3 bulan harga 60.000-120.000/kg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar