JAKARTA. Kementerian Kehutanan bekerjasama dengan Asosiasi Gaharu Indonesia (Gaharin) bakal mengekspor komoditi kayu ke China tanpa perantara untuk pertama kalinya tahun ini.
Menurut Ketua Umum Gaharu, Mashur MA, selama iniIndonesia harus mengekspor kayu gaharu melalui perantara negara lain sebelum sampai ke China karena pemerintah China belum membuka pintu ekspor dariIndonesia masuk ke daratan China.
“Namun, setelah para eksportir kita mengurus izin ekspor ke sana akhirnya tahun ini kita bisa langsung eksporgaharu ke China tanpa perantara,” jelasnya.
Kayu gaharu tidak banyak dikonsumsi di dalam negeri lantaran harganya yang mahal. Hal ini membuat para pengusaha kayu gaharu lebih memilih mengekspor ke pasar internasional, sebab permintaan pasar internasional lebih tinggi.
Ekspor kayu gaharu diperdagangkan dalam bentuk serpihan (chips), balok kayu, dan abu (powder). Selama ini negara tujuan ekspor gaharu seperti Saudi Arabia, Uni Emirat, Taiwan, Singapura, dan Hongkong.
Dari beberapa negara tersebut kontribusi ekspor terbesar ke wilayah Timur Tengah sebesar 60% hingga 70%. Namun, Mashur bilang setelah ada izin ekspor langsung ke China, maka posisi Timur Tengah akan tergeser oleh China.
“Nilai jual kita ke China lebih tinggi, sebab, kayu gaharu di sana sangat dibutuhkan dan dianggap keramat dan banyak digunakan untuk acara keagamaan,” katanya.
Harga jual kayu gaharu ke pasar Internasional, terutama ke China dapat mencapai Rp 400 juta per kilogram (kg), sedangkan untuk pasar domestik dihargai Rp 100 juta per kg.
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menuturkan meskipun ekspor gaharu terbilang tinggi, tapi tetap diperlukan budidaya untuk melestarikan kayu gaharu. Sebagian besar ekspor kayu gaharu berasal dari hutan di Kalimantan. “Oleh karena itu, budidaya kayu gaharu harus tetap dijalankan, apalagi lahan hutan kita semakin menipis,” ujarZulkifli, Senin (14/3).
Selama lima tahun terakhir ekspor kayu gaharu mencapai 170 ton hingga 573 ton. “Setelah ekspor langsung ke China ini dibuka, permintaan kayu dari China saja sudah mencapai 500 ton,” kata Mashur.
Pada 2010 ekspor gaharu sudah mencapai 700 ton dengan nilai ekspor US$ 80 juta. “Dan tahun ini saya berharap ekspor kita bisa lebih bertambah setelah adanya ekspor langsung ke China ini maupun melalui tanaman gaharuyang dibudidayakan,” tambahnya.
Tahun ini ini ditargetkan ekspor gaharu dapat mencapai 600 ton. Meskipun agak menurun dibanding tahun lalu, tapi Zulkifli bilang ekspor gaharu dari hasil budidaya nantinya dapat menghasilkan dua kali lipat dari tahun 2010.
Presiden Direktur PT Senjaya Solusindo Sekurindo, Jeffrey Liong mengatakan tahun ini akan meningkatkan pangsa pasarnya sebesar 30% hingga 40% dibandingkan tahun lalu. “Saya optimis tahun ini dapat mencapai pangsa pasar lebih besar lagi dari tahun lalu yang hanya 20%, sebab dengan adanya produk teknologi terbaru dari Sony ini akan menaikkan penjualan kami,” kata Liong.
Source: kontan online
Kami punya gubal gaharu 30 kg
BalasHapus