Sabtu, 20 Desember 2014

Memilih daun sirsak untuk herbal

Spesifikasi daun sirsak untuk bahan baku herbal
Contoh daun sirsak yang cocok dijadikan bahan baku herbal. (foto: syahroni)
Beberapa tahun belakangan ini daun sirsak ramai dibicarakan orang sebagai obat alternatif untuk penyakit kanker. Selain itu ada banyak penyakit lain yang dipercaya bisa disembuhkan dengan daun sirsak. Beberapa diantaranya adalah darah tinggi, diabetes, wasir, dan asam urat. Terlepas dari iklan yang sedikit bombastis, pada kenyataannya permintaan industri herbal terhadap daun sirsak terus meningkat.
Permintaan tersebut menyaratkan spesifikasi daun tertentu. Penanganan pasca panen yang baik diperlukan agar daun sirsak memenuhi sarat untuk dijadikan bahan baku herbal. Daun tersebut harus memiliki kandungan zat aktif yang optimal dan selama penanganan pasca panen tidak terjadi kerusakan atau penurunan kualitas. Karena khasiat daun sirsak terdapat dalam zat aktif yang terkandung didalamnya.
Berbagai penelitian medis menunjukkan bahwa tanaman sirsak kaya akan zat-zat yang berguna bagi kesehatan. Beberapa diantaranya berperan sebagai antioksidan, antibakteri, dan antiinflamasi. Namun bila penanganannya salah bisa jadi zat aktif tersebut rusak dan daun akan kehilangan manfaatnya.

Anatomi tanaman sirsak

Sirsak (Annona muricata L.) merupakan tanaman tahunan yang bisa berbuah sepanjang musim asalkan kecukupan airnya terpenuhi. Tanaman ini berasal dari daerah Amerika Tengah, dibawa ke Indonesia oleh bangsa Belanda. Tanaman ini tumbuh baik di dataran rendah hingga ketinggian 1000 meter dari permukaan laut. Bisa beradaptasi pada lingkungan yang beriklim kering hingga basah.
Selama ini tanaman sirsak dimanfaatkan buahnya yang berwarna hijau ditumbuhi duri halus dipermukaannya, daging buahnya berwarna putih. Rasa buah sirsak yang telah matang manis menyegarkan namun sedikit asam. Daging buahnya lembek dan dipenuhi serat yang lembut. Selain dikonsumsi langsung, buah sirsak banyak dijadikan makanan olahan seperti jus atau diambil sarinya.
Baru-baru ini industri herbal memanfaatkan daun sirsak untuk keperluan pengobatan. Meskipun secara tradisional daun sirsak telah digunakan masyarakat secara turun menurun untuk mengobati berbagai penyakit. Daun sirsak berbentuk bulat telur memanjang dengan ujung yang lancip. Permukaan daun bagian atas sedikit mengkilap sedangkan bagian bawahnya lebih gelap. Warna daun sirsak hijau muda hingga hijau pekat. Semakin tua daun, semakin pekat warnanya.

Pemanenan daun sirsak

Daun sirsak yang layak panen bentuknya mulus, tidak rusak secara fisik. Selain itu juga bebas serangan hama, seperti daun keriting atau bercak-bercak penyakit. Pilih daun yang telah berwarna hijau pekat untuk dipanen, tapi hindari daun yang terlalu tua.
Apabila daun terlalu tua dikhawatirkan kandungan zat aktif yang diharapkan telah menurun, begitupun dengan daun yang terlalu muda. Para praktisi pengobatan dan industri herbal biasanya memilih daun sirsak pada lembar ke 4-6 dari pucuk. Daun sirsak yang ada pada posisi tersebut dianggap memiliki kandungan zat aktif yang paling baik.
Cara memetik daun sirsak sebaiknya dilakukan dengan tangan. Daun dipetik dari pangkalnya, pemetikan jangan sampai melukai batang. Kemudian daun yang ada pada baris ke-6 hingga pangkal batang sebaiknya dipapas juga. Pemapasan ini berguna untuk merangsang pertumbuhan buah.
Spesifikasi daun sirsak untuk bahan baku herbal
Posisi terbaik daun sirsak untuk bahan herbal. (foto: syahroni/alamtani.com)

Penanganan pasca panen

Setelah daun dipanen segera lakukan pencucian dengan air mengalir. Bersihkan daun sirsak dari kotoran dan debu. Pada tahap ini sekaligus juga lakukan sortasi untuk memisahkan daun sirsak yang bagus dengan daun yang cacat. Kemudian tiriskan dalam keranjang sampai air luruh semuanya. Untuk mempercepat bisa dilakukan penyekaan dengan kain lap kering.
Selanjutnya adalah proses pelayuan, caranya tebarkan daun sirsak diatas lantai pada ruangan yang ternaungi dari hujan dan sinar matahari. Penumpukan daun jangan terlalu tinggi, kira-kira 1 cm saja. Apabila tumpukan daun terlalu tinggi akan terjadi pemanasan yang berlebih dan daun akan gosong berwarna kehitam-hitaman. Biarkan daun selama satu malam, balik tumpukan daun tersebut setiap 6 jam.
Setelah proses pelayuan, jemur daun-daun tersebut dibawah matahari. Apabila matahari bersinar terik penjemuran cukup satu hari saja. Namun bila matahari kurang terik, teruskan penjemuran pada hari berikutnya hingga kadar air yang terdapat pada daun berkisar 12%, dalam cuaca mendung biasanya berkisar 2-3 hari. Atau bisa juga menggunakan mesin pengering. Hasil akhir pengolahan daun sirsak untuk bahan baku herbal warnanya hijau kecoklatan. Daun yang telah kering masih mempunyai kelenturan, cirinya apabila daun tersebut diremas tidak hancur dan saat dilepas akan kembali ke keadaan semula.
Langkah terakhir melakukan sortasi pada daun sirsak yang telah kering. Pilah daun-daun yang berjamur, tandanya ada bercak-bercak putih. Bersihkan daun yang mulus dari kotoran, kemudian kemas dalam karung plastik yang berpori. Daun sirsak yang telah dikemas siap untuk dikirim ke industri herbal.

Kandungan zat aktif

Seperti jenis daun herbal lainnya, daun sirsak memilki sejumlah zat aktif yang biasa digunakan untuk pengobatan berbagai penyakit. Beberapa zat aktif yang ada pada daun sirsak diantaranya:
  • Acetogenin. Zat ini diketahui 10 ribu kali lebih kuat dalam membunuh sel-sel kanker dibanding adriamycin, zat aktif yang biasa dipakai dalam kemoterapi. Hebatnya lagi zat ini hanya akan menyerang sel yang pertumbuhannya tidak normal (sel kanker) tidak seperti obat-obat yang dipakai dalam kemoterapi.
  • Steroid/triterpenoid. Dalam dunia medis zat ini biasa digunakan untuk membuat obat-obatan kontrasepsi, anabolik dan antiinflamasi.
  • Flavonoida. Fungsi flavonoida ialah pengatur tumbuh, pengatur fotosintesis, kerja antimikroba dan antivirus. Dalam pertanian sering digunakan untuk bioinsektisida pengusir serangga.
  • Glikosida Antrakuinon. Merupakan salah satu jenis kuinon alam yang biasa digunakan sebagai pencahar.
  • Terdapat juga sejumlah zat penting yang berperan sebagai obat dan berguna bagi kekebalan tubuh seperti annocatacin, muricapentocin, annocatalin, annomuricin, annohexocin, anomurine, anonol, annomuricin, gigantetronin, caclourine,  linoleic acid dan gentisic acid. 

Produk olahan daun sirsak

Rebusan daun sirsak. Air rebusan daun sirsak dipercaya bisa digunakan untuk pengobatan kanker. Caranya adalah dengan merebus daun 10 lembar daun sirsak dalam 3 gelas air. Perebusan dilakukan hingga air tinggal satu gelas. Kemudian daun sirsak dipisahkan dari air rebusan dengan disaring. Rebusan daun sirsak diberikan pada penderita sebanyak 2 kali sehari. Setelah minum rebusan daun sirsak sipenderita akan merasa panas, seperti efek kemoterapi.
Teh daun sirsak. Di industri herbal, daun sirsak disajikan dalam bentuk teh. Biasanya dikemas dalam kantong-kantong kecil untuk ukuran satu gelas, seperti kantong teh pada umumnya. Khasiat teh daun sirsak dipercaya bisa menyembuhkan kanker, menurunkan kolesterol, tekanan darah tinggi dan penyakit gondok. Selain untuk pengobatan, teh daun sirsak juga bisa dikonsumsi sebagai suplemen untuk menjaga kebugaran.
Kapsul daun sirsak. Selain dalam bentuk teh, daun sirsak biasa diekstrak (diambil sarinya) dan dibuat menjadi kapsul. Dalam setiap kapsul daun sirsak disinyalir mengandung senyawa anopentosin, acetoginin, murikatosin, murikapentosin dan anomurisin. Zat-zat tersebut dipercaya dapat menyembuhkan 12 jenis kanker diantaranya kanker payudara, servik, miom, kista dan juga kanker paru-paru, kanker usus besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar