Jenis Hama di Paprika (Aphis-Kutu daun)
Kutu Daun (Aphis gossypii Glover)
Kutu daun termasuk dalam famili Aphididae ordo Homoptera, serangga ini bertubuh lunak, berukuran 4-8 mm. Kelompok Aphids biasanya berkoloni di bawah permukaan daun atau sela-sela daun, hama ini mengekskresikan embun madu, adanya embun madu yang dikeluarkan kutu daun dapat dilihat dengan terdapatnya semut atau embun jelaga yang berwarna hitam. Munculnya embun jelaga ini menyebabkan permukaan daun tertutupi sehingga akan menghambat proses fotosintesis. Aphids menyerang tanaman Cabe, Paprika, Timun, Semangka, Melon, Kubis dan Kailan.
Gejala serangan
Hama ini mengisap cairan daun, sehingga daun tanaman menggulung, sedangkan pucuk tanaman menjadi keriting. Aphids juga merupakan vektor penyakit virus. Pada fase nimfa dan imago dapat mengisap cairan pada dasar bunga, sehingga mengakibatkan bentuk bunga rusak.
Siklus hidup
Perkembangan kutu daun secara partenogenetik dan vivipar. Di daerah tropis umumnya populasi kutu daun dengan cepat, populasi kutu daun sangat tinggi pada awal musim kering, sedangkan pada periode kering yang panjang dan hujan lebat populasinya sangat menurun.
Kebanyakan telurnya hidup di musim dingin, kemudian menghasilkan individu-individu yang tidak bersayap dan bersayap. Pada jenis bentuk-bentuk yang bersayap ini pndah ke tumbuhan inang yang berbeda dan proses produksi berlanjut. Di daerah tropis untuk menyelesaiakan satu siklus hidupnya diperlukan waktu rata-rata 8,2-11, 4 hari.
Teknik pengendalian
Hama Aphids bisa dikendalikan dengan cara melakukan penanaman serempak, sehingga tidak ada perbedaan umur tanaman dalam satu hamparan. Dengan melihat gejala serangan di permukan daun yang kelihatan mengkilap, maka bisa dilakukan penyemprotan dengan pestisida. Pestisida yang biasa digunakan untuk mengendalikan Aphids adalah Confidor 200 SL, Curacron 500 EC, dan Pegasus 500 SC.
Kutu daun termasuk dalam famili Aphididae ordo Homoptera, serangga ini bertubuh lunak, berukuran 4-8 mm. Kelompok Aphids biasanya berkoloni di bawah permukaan daun atau sela-sela daun, hama ini mengekskresikan embun madu, adanya embun madu yang dikeluarkan kutu daun dapat dilihat dengan terdapatnya semut atau embun jelaga yang berwarna hitam. Munculnya embun jelaga ini menyebabkan permukaan daun tertutupi sehingga akan menghambat proses fotosintesis. Aphids menyerang tanaman Cabe, Paprika, Timun, Semangka, Melon, Kubis dan Kailan.
Gejala serangan
Hama ini mengisap cairan daun, sehingga daun tanaman menggulung, sedangkan pucuk tanaman menjadi keriting. Aphids juga merupakan vektor penyakit virus. Pada fase nimfa dan imago dapat mengisap cairan pada dasar bunga, sehingga mengakibatkan bentuk bunga rusak.
Siklus hidup
Perkembangan kutu daun secara partenogenetik dan vivipar. Di daerah tropis umumnya populasi kutu daun dengan cepat, populasi kutu daun sangat tinggi pada awal musim kering, sedangkan pada periode kering yang panjang dan hujan lebat populasinya sangat menurun.
Kebanyakan telurnya hidup di musim dingin, kemudian menghasilkan individu-individu yang tidak bersayap dan bersayap. Pada jenis bentuk-bentuk yang bersayap ini pndah ke tumbuhan inang yang berbeda dan proses produksi berlanjut. Di daerah tropis untuk menyelesaiakan satu siklus hidupnya diperlukan waktu rata-rata 8,2-11, 4 hari.
Teknik pengendalian
Hama Aphids bisa dikendalikan dengan cara melakukan penanaman serempak, sehingga tidak ada perbedaan umur tanaman dalam satu hamparan. Dengan melihat gejala serangan di permukan daun yang kelihatan mengkilap, maka bisa dilakukan penyemprotan dengan pestisida. Pestisida yang biasa digunakan untuk mengendalikan Aphids adalah Confidor 200 SL, Curacron 500 EC, dan Pegasus 500 SC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar