HAMA-HAMA UMUM TANAMAN BUDIDAYA HORTIKULTUR
========================================================
Lalat buah sering menghapus impian petani untuk memetik panen. Kerugian yang ditimbulkannya sangat luar biasa, buah-buah yang seharusnya bisa dipanen menjadi rontok berguguran dan busuk dalam jumlah besar. Sesuai namanya, lalat kuning kecil ini spesialis penyerang tanaman-tanaman yang sedang berbuah. Hampir semua jenis tanaman yang berbuah tak luput dari serangannya, seperti jambu, mangga, jeruk, nangka, dll. Begitu pun pada tanaman sayuran berbuah, sepeti cabe, tomat, paprika, dll. Lalat menyerang dengan cara menusuk buah untuk meletakkan telurnya. Jika tanaman Anda terserang hama yang satu ini, JANGAN MAIN-MAIN, segera tanggulangi karena bisa menghancurkan.
Tentu, Sahabat sudah tidak asing dengan BELALANG. Meskipun menggemaskan dan asyik untuk diajak main-main bagi anak-anak, siapa nyana si serangga ini bisa melumat lahap tanaman budidaya kita. Sasaran utamanya adalah daun, di mana daun menjadi “compang camping” karena disantap sebagai “lalap”. Efeknya, pertumbuhan tanaman menjadi terhambat dan produksi menurun drastis, hal ini karena cadangan makanan/nutrisi di dalam daun menjadi habis dan fotosintesis terganggu. Karena bisa sangat merusak, maka jangan menganggap belalang mahluk lucu, segera lakukan penanganan.
Nah, kalau hama yang satu ini sangat berjiwa seni. Pekerjaanya adalah mengukir dan “membatik” di atas daun. Daun tanaman digorok kulit permukaannya sehingga menghasilkan alur atau motif belang-belang tak beraturan. Sama halnya dengan belalang, hama penggorok mencuri nutrisi yang ada di dalam daun. Sudah jelas efeknya tanaman menjadi kurang produktif dan pertumbuhannya terhambat. Jika Anda menemukan si tukang batik ini pada tanaman Anda, lakukanlah penanganan.
Walangsangit atau Kungkang mungkin termasuk hama yang dibenci oleh para petani. Sudah baunya yang tidak sedap, serangga kurus berantena ini juga sangat merugikan terutama pada tanaman padi. Petani padi bisa gigit jari karena hasil panen bisa anjlok. Akibat dari serangan kungkang, bulir-bulir padi menjadi menghitam, kempis dan gagal berisi.
Tungro nampaknya bukan hanya populer di kalangan petani padi kita, faktanya hama kecil ini telah menimbulkan kerugian yang besar di berbagai negara. Besarnya populasi akibat cepatnya berkembang biak menjadikan hama ini sulit diberantas. Serangan hama ini menimbulkan tanaman menjadi tidak berkembang dan tidak berproduksi. Jika Anda tak mau ambil resiko, maka segeralah lakukan penanganan.
Jika Sahabat menemukan mahluk-mahluk kecil berwarna putih menyelimuti tanaman, baik pada daun, batang atau buah, maka itulah si kutu putih dan si kutu kebul. Kehadirannya membuat tanaman sangat terganggu, karena selain nutrisi tanaman dicuri, kedua hama ini juga mengganggu fotosintesis tanaman. Mereka juga seringkali menjadi vektor/penular sejumlah virus yang mematikan tanaman. Kutu putih dan kutu kebul sulit diberantas. Sekali menempel, mereka akan berkembang biak dengan cepat dan menutupi tanaman.
Ulat, bukan hanya mahluk yang bikin merinding, namun juga hama yang sangat merugikan petani. Ada banyak jenis ulat, mulai dari spesialis pemakan buah sampai pemakan daun. Sekali bertelur, jumlahnya bisa ratusan. Maka tak heran jika populasi mereka bisa berkembang cepat. Para petani sayuran (seperti cabe, tomat, kubis, brungkol, brokoli, sawi, selada, dll), sering menjadi korban keganasan hama ini.
Jika Anda mendapati tanaman daunnya keriput, keriting atau menggulung, hama inilah biang keroknya. Ya, kutu-kutuan — termasuk kutu daun, thrips, aphid, tungau — merupakan hama yang banyak ditemui pada tanaman, mulai dari sayuran (terutama cabe), sampai tanaman hias/bunga (seperti pada ros). Hama ini mencuri nutrisi tanaman dengan cara menghisapnya, oleh karena itu daun tanaman menjadi keriput dan melengkung. Daun akan menguning, bercak-bercak coklat atau keperakan, dan akhirnya gugur. Bagian yang sering menjadi sasaran adalah daun muda dan pucuk. Kutu biasanya ditemukan bergerombol dan sembunyi dibalik daun (sisi bawah). Karena kutu menghasilkan cairan/sekresi berbau manis, kehadirannya seringkali mengundang semut-semut datang. Ini bisa memperparah kondisi tanaman. Efek dari serangan kutu menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, cabang dan pucuk tidak berkembang, bunga dan bakal buah pada rontok.
Wereng, serangga penghisap cairan tumbuhan, khususnya pada padi. Selain sebagai pemakan langsung, wereng juga menjadi vektor penularan sejumlah penyakit tumbuhan penting, khususnya kelompok virus. Hal ini menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu dan kerdil. Ada beberapa jenis wereng: wereng hijau, wereng coklat, wereng punggung putih. Mereka sulit dikendalikan karena memiliki berbagai biotipe yang masing-masing memiliki kesukaan tersendiri terhadap kultivar yang berbeda-beda pula.
Hama merah atau lebih tepatnya penyakit merah bukan hal yang asing bagi petani padi. Penyakit ini betul-betul sangat diwaspadai, karena memang dampaknya tidak bisa ditoleransi. Gejala penyakit merah tampak menimbulkan warna coklat kemerahan yang menyebar dari akar hingga batang padi. Jelas ini menyebabkan tanaman terganggu produktivitasnya.
Hasil panen bisa menurun drastis, bisa mencapai 50-80% !
Untuk menanggulangi hama-hama di atas, silakan kontak kami untuk memesan ANTILAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar